Ukuran Celah Busi Mobil dan Dampaknya Bagi Pengguna

Posted on

Ukuran celah busi mobil mampu mempengaruhi hasil percikan listrik dalam sistem pembakaran mesin. Oleh karena itu, penting untuk memilih ukuran celah yang sesuai agar busi dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Ukuran Celah Busi Mobil
Freepik.com

Dampak Penggunaan Berbagai Ukuran Celah Busi Mobil

Busi berfungsi untuk memercikkan bunga api, sehingga mobil bisa distarter dengan mudah. Mengingat hal tersebut, penting untuk melakukan pengecekan busi secara berkala, termasuk memperhatikan ukuran celahnya.

Ukuran Standar Celah Busi

Celah busi mobil memiliki dua tipe standar, yaitu elektroda tunggal dan multi elektroda. Pada busi elektroda tunggal, percikan yang dihasilkan lebih panjang karena posisi celahnya vertikal. Sementara pada busi multi elektroda, percikan yang dihasilkan sama dengan jumlah ground, sehingga distribusi api lebih merata.

Biasanya, celah busi elektroda tunggal memiliki satu titik ground yang terletak di bagian pusat. Ukuran celah busi ini berkisar antara 0,72 mm hingga 1,62 mm.

Sementara itu, ukuran celah busi multi elektroda umumnya berkisar antara 0,8 mm hingga 1,0 mm. Desain tersebut dirancang khusus untuk mendukung performa mesin yang tinggi.

Busi multi elektroda sering digunakan pada mobil dengan kapasitas mesin yang besar. Contohnya, mobil dengan kapasitas lebih dari 500 cc per silinder seperti Toyota Corolla, Honda Civic, dan Suzuki Alto.

Dampak Ukuran Celah Busi pada Kendaraan

Ukuran celah busi mobil sangat mempengaruhi kinerja mesin kendaraan. Hal tersebut karena ukuran celah busi, mampu mempengaruhi suhu pengapian yang dihasilkan dan mempengaruhi sirkulasi udara pada mesin kendaraan.

Sekedar informasi, ukuran busi yang tidak bercelah dapat mengakibatkan elektroda tidak memproduksi loncatan bunga api. Hal ini menjadi salah satu penyebab mesin mobil tidak bisa dihidupkan kembali.

Sementara itu, ukuran celah busi yang terlalu pendek menyebabkan elektroda cepat kotor. Kondisi ini mengakibatkan loncatan bunga api yang dihasilkan menjadi relatif kecil dan lemah, sehingga tenaga mesin menjadi berkurang.

Selanjutnya, ukuran celah busi yang terlalu besar mengakibatkan kebutuhan tegangan listrik menjadi lebih tinggi. Tegangan yang lebih tinggi ini, mengakibatkan sistem pengapian bekerja lebih keras, sehingga mobil terasa tersendat-sendat saat dikendarai.

Ukuran celah yang terlalu besar, juga menyebabkan beban tegangan listrik pada busi meningkat. Akibatnya, isolator tegangan tinggi pada busi menjadi cepat rusak. Kerusakan ini berdampak pada kualitas loncatan bunga api, sehingga membuat mesin mobil sulit dihidupkan kembali.

Melansir dari kanal Youtube Panda Bewok , ukuran celah busi yang terlalu besar membuat mobil susah distarter, terutama saat cuaca dingin. Selain itu, kemampuan akselerasi juga berkurang karena pemborosan bahan bakar dan peningkatan polusi gas buang. Pada kasus yang lebih parah, mobil mengalami overheat pada ignition coil , sehingga memicu korsleting atau kerusakan rangkaian mesin.

Celah busi mobil merupakan salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan oleh setiap pengendara. Ukuran celah yang tidak sesuai dapat menyebabkan berbagai masalah yang merugikan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan ukuran celah busi mobil dalam kondisi yang normal. /tari